Psychologists emphasize mental health

Psikolog tekankan kesehatan mental untuk Indonesia Emas 2045

Psychologists emphasize mental healthBerkas – Siswa memamerkan poster tentang kesehatan mental di Surabaya, Jawa Timur, pada 21 September 2024. (ANTARA FOTO/Moch Asim/nym)

Jakarta (ANTARA) – Psikolog Dr. A. Kasandra Putranto pada Kamis menekankan pentingnya fokus pada kesehatan mental generasi penerus Indonesia untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.

“Kesehatan mental lebih penting daripada kesehatan fisik,” katanya, mengutip penelitian tentang efek kimiawi otak pada tubuh. “Kesehatan mental mendorong kesehatan fisik.”

Ia menambahkan bahwa mempersiapkan generasi penerus yang sehat secara mental memerlukan pendekatan yang komprehensif, yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk orang tua, pendidik, pembuat kebijakan, dan masyarakat luas.

Beberapa strategi untuk mendukung kesehatan mental dan kesejahteraan dalam persiapan untuk kemajuan Indonesia pada tahun 2045 termasuk menerapkan pendidikan pembentukan karakter yang menanamkan nilai-nilai seperti empati, kesadaran diri, dan pengendalian diri pada anak-anak sejak usia dini.

Putranto menyarankan agar program pendidikan karakter dapat dilaksanakan baik di sekolah maupun di rumah.

Ia juga menganjurkan untuk meningkatkan literasi kesehatan mental di kalangan anak-anak, orang tua, dan pendidik dengan menyelenggarakan lokakarya, sesi pelatihan, dan kampanye kesadaran untuk membantu mereka mengenali tanda-tanda masalah kesehatan mental.

Selain itu, ia menekankan pentingnya menciptakan lingkungan yang menumbuhkan komunikasi terbuka dengan empati dan pengertian untuk memperkuat hubungan positif antara anak, orang tua, dan guru.

Lebih jauh, ia menyerukan perluasan akses ke layanan kesehatan mental, seperti konseling, terapi, dan perawatan psikiatris.

“Hal ini dapat dicapai dengan meningkatkan ketersediaan tenaga kesehatan mental, mengurangi stigma seputar masalah kesehatan mental, dan mempromosikan layanan kesehatan mental yang terjangkau,” jelasnya.

Putranto juga mendorong latihan fisik dan ekspresi kreatif sebagai cara untuk mengelola stres dan emosi.

Terakhir, ia mendesak pemerintah untuk memperkenalkan kebijakan yang mendukung, seperti menawarkan hari kesehatan mental, mengurangi tekanan akademis, dan mempromosikan keseimbangan kehidupan kerja yang sehat.

Berita terkait: Indonesia memastikan kesehatan mental pekerja untuk memanfaatkan bonus demografi
Berita terkait: 2% orang berusia di atas 15 tahun menghadapi masalah kesehatan mental: kementerian

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *