Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kiri) dan Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa (29 Oktober 2024). (mrhalliday/Maria Cicilia/rst)
Jakarta (mrhalliday) – Kementerian Pertanian dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi bekerja sama mendukung program swasembada pangan yang digagas Presiden Prabowo Subianto.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan kerja sama tersebut juga akan melibatkan seluruh perguruan tinggi di Indonesia untuk menghadirkan inovasi dan teknologi dalam mewujudkan swasembada pangan dalam kurun waktu empat tahun.
“Saat ini sudah ada lima perguruan tinggi. Kita sudah kontrak benih unggul dan bibit unggul. Misalnya, kita punya benih padi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) yang mampu menghasilkan 13 ton,” kata Sulaiman di Jakarta, Selasa.
Untuk kerja sama tahap awal, pihaknya telah menandatangani nota kesepahaman dengan lima perguruan tinggi negeri, yakni IPB, Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Sumatera Utara (USU), dan Universitas Syiah Kuala.
Menteri menjelaskan kerja sama ini tidak hanya terbatas pada pengembangan benih, tetapi juga mencakup berbagai sektor di bidang pertanian dan peternakan.
“Yang terpenting, dengan perpaduan sumber daya alam, teknologi, dan 52 persen generasi milenial di tanah air, kita bisa menghasilkan produk pertanian terbaik,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sulaiman mengatakan anggaran Kementerian Pertanian meningkat dari Rp6,9 triliun menjadi Rp30 triliun.
Untuk itu, ia meminta agar pihak terkait terus bersinergi dan berkoordinasi.
“Presiden berpesan agar kita bersinergi dan berkolaborasi,” ujarnya.
“Kita bekerja sama untuk mencapai tujuan ini,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro mengatakan, pihaknya mendukung upaya Kementerian Pertanian dalam mewujudkan swasembada pangan.
Kementeriannya akan membantu pemerintah dengan menyediakan tenaga ahli di bidang pertanian untuk mengembangkan inovasi-inovasi terbaru.
“Kementan memberikan keleluasaan bagi dosen dan mahasiswa untuk menjalankan program-program yang mendukung swasembada pangan sekaligus meningkatkan pengetahuan dan keahliannya,” jelasnya.
Brodjonegoro optimistis kerja sama ini dapat mempercepat tercapainya swasembada pangan sebagaimana yang ditargetkan Presiden.
Berita terkait:ย Menteri: Ketahanan pangan dimulai dari desa
Berita terkait:ย Menteri: Strategi swasembada untuk memperkuat ketahanan pangan
Berita terkait:ย Indonesia menuju swasembada pangan
Leave a Reply