Indonesia dan UNEP jalin kerja sama

Indonesia dan UNEP jalin kerja sama di bidang lingkungan hidup dan kehutanan

Indonesia dan UNEP jalin kerja samaMenteri Kehutanan Siti Nurbaya dan Direktur Regional UNEP untuk Asia dan Pasifik Dechen Tsering saat penandatanganan nota kesepahaman di Bali, Rabu (9 Oktober 2024). ANTARA/HO-KLHK

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI dan Program Lingkungan Hidup Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) menjalin kerja sama di bidang lingkungan hidup dan kehutanan, termasuk konservasi dan pemanfaatan sumber daya alam berkelanjutan.

Dalam keterangan kementerian yang diterima pada Kamis, kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dan Direktur Regional UNEP untuk Asia dan Pasifik Dechen Tsering di Bali pada Rabu.

Nurbaya menyatakan, MoU tersebut menandai kemitraan penting yang bertujuan untuk menyediakan kerangka kerja sama guna mencapai tujuan dan sasaran bersama terkait lingkungan hidup dan kehutanan.

Tujuan tersebut terutama dalam aspek konservasi dan perlindungan alam, pemanfaatan sumber daya alam berkelanjutan, pengarusutamaan kebijakan lingkungan hidup, dan peningkatan tata kelola lingkungan hidup.

“Kolaborasi ini didasarkan pada pengakuan dan komitmen bersama,” kata menteri dalam acara penandatanganan MoU tersebut.

Berita terkait: Menteri: Kepemimpinan hijau diperlukan untuk lingkungan yang sehat

Ia menjelaskan, melalui kolaborasi ini, UNEP akan memberikan dukungan terhadap program-program prioritas terkait isu lingkungan hidup dan kehutanan, serta komitmen dan inisiatif di tingkat internasional, regional, dan nasional.

Beberapa di antaranya adalah International Tropical Peatlands Center (ITPC), Coordinating Body on the Seas of East Asia (COBSEA), Regional Activity Center (RAC), Regional Capacity Center for Clean Seas (RC3S), World Mangrove Center, Climate Village Program, dan program kerja sama Selatan-Selatan.

Dalam acara Rabu itu juga digelar pertemuan para pemangku kepentingan untuk mendukung kerja sama di lapangan, khususnya terkait sistem pemantauan hutan tropis.

Menteri Nurbaya menggarisbawahi bahwa data dan metodologi sangat krusial dalam pekerjaan yang terkait dengan lingkungan hidup, ekosistem, dan sumber daya alam.

Berita terkait: Deforestasi turun, pemanfaatan hutan lestari naik: KLHK

Berita terkait: Indonesia dorong investasi hijau untuk pembangunan berkelanjutan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *