File – Judha Nugraha, Direktur Perlindungan Warga Negara dan Badan Hukum Indonesia, Kementerian Luar Negeri (tengah). (ANTARA/Azmi Samsul Maarif/aa)
Jakarta (ANTARA) –ย Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beirut kembali mengevakuasi 14 warga negara Indonesia (WNI) dari Lebanon di tengah konflik yang terjadi di Timur Tengah.
Direktur Perlindungan Warga Negara dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha mengatakan, 10 orang yang terdiri dari 4 orang laki-laki dan 10 orang perempuan tersebut dievakuasi pada 9 Oktober lalu.
“Mereka telah tiba dengan selamat di Indonesia pada 10 Oktober lalu,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat.
Evakuasi ini merupakan yang keenam dari rangkaian operasi evakuasi WNI dari Lebanon.
Setelah tiba di Indonesia, para WNI tersebut dipulangkan ke daerah asal dengan bantuan dari berbagai kementerian dan lembaga terkait.
Pada gelombang evakuasi keenam, para WNI diterbangkan dari Beirut menuju Jakarta dengan transit di Jeddah, Arab Saudi, dan Dubai, Uni Emirat Arab.
Sebelumnya, pemerintah telah mengevakuasi 65 WNI dan satu WNA dalam lima gelombang evakuasi sejak 10 Agustus lalu.
“Total yang berhasil dievakuasi dari Lebanon adalah 79 WNI dan satu WNA,” kata Nugraha seraya menambahkan, saat ini masih ada 85 WNI yang masih berada di Lebanon.
Sementara itu, 17 WNI pekerja migran dan diaspora yang menikah dengan WNA telah kembali secara mandiri, baik dengan biaya perusahaan maupun biaya pribadi.
KBRI Beirut telah menetapkan status Siaga I untuk seluruh Lebanon pada 4 Agustus lalu.
Koordinasi intensif untuk menyusun rencana kontinjensi, termasuk jalur evakuasi, telah dilakukan dengan perwakilan terkait, antara lain KBRI Amman, Beirut, Damaskus, Kairo, dan Roma.
Kementerian Luar Negeri terus mengimbau WNI di Lebanon untuk tetap waspada, menghindari daerah rawan atau tempat berkumpulnya orang banyak, membatasi pergerakan yang tidak perlu, dan mengikuti arahan kontinjensi dari KBRI.
Kementerian juga mengimbau warga negara Indonesia yang akan bepergian ke wilayah berisiko tinggi, seperti Iran, Israel, Lebanon, Palestina, Suriah, dan Yaman, untuk menunda perjalanan hingga situasi membaik.
Berita terkait:ย Pemerintah konfirmasi kedatangan 40 WNI dari Lebanon
Berita terkait:ย Dialog sebagai solusi selesaikan konflik Timur Tengah: Presiden
Leave a Reply