Menteri Sosial Saifullah Yusuf menggelar pertemuan dengan Lantip Indonesia untuk membahas kerja sama pemberdayaan lansia di Jakarta, Jumat (27 September 2024). (ANTARA/Kemensos)
Jakarta (ANTARA) – Menteri Sosial Saifullah Yusuf dan Lansia Aktif Peduli Indonesia (Lantip Indonesia) menjajaki kerja sama untuk mewujudkan lansia sehat dan mandiri.
“Lansia harus sehat jasmani dan rohani. Selain itu, lansia juga harus mandiri dan dermawan,” katanya, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Ia menyampaikan, Kementerian Sosial mendukung upaya peningkatan kesejahteraan lansia melalui berbagai program, seperti Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI), bantuan sembako, dan operasi katarak.
Melalui program ATENSI, pemerintah berupaya membantu lansia yang mengalami disfungsi sosial atau terputus dari masyarakat agar dapat kembali menjalani kehidupan normal.
Program Kementerian Sosial ini sejalan dengan program Lantip Indonesia. Oleh karena itu, Menteri Yusuf mengatakan pihaknya siap bersinergi dengan Lantip Indonesia untuk mewujudkan lansia sejahtera.
Pada kesempatan itu, Ketua Dewan Pembina Lantip Indonesia Taufiequrachman Ruky menyoroti peningkatan jumlah lansia di Indonesia, khususnya pada tahun 2045, tahun di mana negara ini diharapkan dapat mencapai status maju.
Untuk mengatasi jumlah lansia, perlu dilakukan pembinaan sejak dini kepada lansia agar mereka tetap dapat beraktivitas dan mandiri di masyarakat, ujarnya.
Untuk mendukung tujuan tersebut, Lantip Indonesia bersinergi dengan berbagai lembaga, termasuk Kementerian Sosial.
“Lantip ingin menjadi wadah bagi mereka yang membutuhkan karena melihat kebahagiaan lansia adalah kebahagiaan kita juga,” kata Ruky.
Selama ini, pemerintah telah menetapkan Strategi Nasional Lanjut Usia (SNLU) melalui Peraturan Presiden Nomor 88 Tahun 2021 untuk mewujudkan kehidupan yang mandiri, sejahtera, dan bermartabat bagi setiap orang.
Leave a Reply