Kopi dari perhutanan sosial Indonesia

Kopi dari perhutanan sosial Indonesia, wajib dimiliki: Dubes Inggris

Kopi dari perhutanan sosial IndonesiaMenteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar (depan, tengah) berfoto bersama para duta besar dalam acara Klub Sepeda Bambu Duta Besar di Jakarta, Minggu (29/9/2024). (ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari)

Jakarta (ANTARA) – Duta Besar Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey mengatakan, kopi hasil perhutanan sosial masyarakat Indonesia menjadi sajian wajib bagi tamu yang datang ke rumahnya.

“Madu hasil perhutanan sosial rasanya mantap, kopinya juga… Saya sendiri menggunakan produk kopi hasil perhutanan sosial di rumah dan saya bagikan kepada tamu, itu kemewahan yang luar biasa bagi saya,” kata Jermey di Jakarta, Minggu.

Ia mengapresiasi kinerja Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya selama 10 tahun terakhir. Ia mengatakan, selama ini secara konsisten memperjuangkan perhutanan sosial untuk memberdayakan masyarakat sekaligus mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, sehingga cukup mendapat perhatian dunia internasional.

“Statistik dan data menunjukkan, selama 10 tahun Indonesia berhasil menekan laju deforestasi dan capaian lingkungan lainnya. Saya dari Inggris ingin menyampaikan terima kasih, semoga komitmen kerja sama kita ke depannya terus berlanjut,” katanya.

Ia optimistis, melalui berbagai program yang dijalankan di Indonesia, dunia dapat mengadopsi praktik baik untuk menekan pemanasan global melalui pemberdayaan masyarakat dan gotong royong.

“Melihat apa yang sudah dilakukan di Indonesia untuk zero carbon emission, perhutanan sosial, pengurangan deforestasi hingga keberhasilan pengurangan beberapa hektare, saya optimistis dunia bisa bertahan dari pemanasan global, dan Indonesia bisa menjadi contoh untuk itu,” katanya.

Berita terkait:ย Menteri Perhutanan Sosial: Pendapatan 1,4 Juta Keluarga

Sementara itu, Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Mahfudz mengatakan, pihaknya telah menyiapkan produk unggulan untuk pameran perhutanan sosial dari beberapa daerah seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali-Nusa Tenggara-Maluku.

“Produk perhutanan sosial masyarakat kita, seperti gula aren, kopi, madu, dan kerajinan tangan, yang dipamerkan hari ini bisa menjadi produk unggulan untuk bersaing di tingkat global,” katanya.

“Hari ini, kita punya pojok kopi agroforestri yang kita datangkan dari beberapa lokasi industri, seperti dari Wanagiri, Bali, Ciburial, Jawa Barat, Mattabulu, Soppeng, Sulawesi Selatan, dan masih banyak lagi,” imbuhnya.

Menurut Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, pendapatan masyarakat meningkat hingga Rp2,3 juta berkat pemberdayaan di bidang perhutanan sosial.

“Perhutanan sosial telah mencakup 8,018 juta hektare untuk akses hutan bagi sekitar 1,4 juta kepala keluarga. Artinya, kita telah meningkatkan akses masyarakat terhadap hutan hingga delapan juta hektare dibanding tahun 2015 yang hanya 400.000 hektare,” katanya.

“Berkat perhutanan sosial, kekayaan masyarakat juga meningkat sekitar Rp2,3 juta per bulan per kepala keluarga,” imbuhnya.

Berita terkait:Menteri: Perhutanan Sosial Dongkrak Perekonomian Desa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *