Foto arsip—Seorang penyelam menunjukkan terumbu karang di perairan Kepulauan Seribu pada 7 Juni 2023. (ANTARA/HO-Dinas Komunikasi Kepulauan Seribu/rst)

Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meluncurkan pemanfaatan sistem informasi geografis (SIG) untuk memantau kondisi ekosistem laut dan memastikan pemanfaatan ruang laut tepat guna.

“SIG digunakan untuk memetakan zona dan memantau lokasi ekosistem,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian DKI Jakarta Suharini Eliawati di Jakarta, Sabtu.

Menurut Eliawati, teknologi SIG diharapkan dapat membantu pihaknya memantau lingkungan laut dan mengambil tindakan cepat dan tepat, jika diperlukan.

Ia mengatakan, teknologi tersebut memberikan pemetaan ruang laut yang lebih akurat dan mendukung pengelolaan yang lebih efisien.

“Dengan demikian, kegiatan ekonomi, seperti wisata bahari atau perikanan, dapat berjalan beriringan dengan upaya konservasi,” jelasnya.

Saat ini, prototipe teknologi SIG telah tersedia di aplikasi JakOcean dan saat ini tengah disempurnakan.

Ia mengatakan, teknologi SIG merupakan salah satu inovasi dalam grand design pengelolaan kelautan terpadu yang dikembangkan pihaknya.

Inisiatif tersebut bertujuan untuk meningkatkan potensi ekonomi sumber daya laut sekaligus menjaga ekosistem pesisir, sejalan dengan visi ekonomi biru yang berkelanjutan, tambahnya.

Eliawati mengatakan, proyek ini dirancang sebagai respons terhadap berbagai tantangan yang dihadapi di perairan Jakarta, seperti konflik pemanfaatan ruang, kerusakan lingkungan, dan kurangnya kebijakan yang terpadu.

Pihaknya menargetkan peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir dan peningkatan kontribusi sektor ekonomi biru terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) Jakarta.

Dalam jangka panjang, program ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir hingga 20 persen dan memperluas kesempatan kerja di sektor kelautan, katanya.

Selain itu, program ini akan membantu mengurangi emisi karbon dan memperbaiki ekosistem laut, sehingga Jakarta menjadi contoh penerapan prinsip ekonomi biru oleh kota pesisir, tambahnya.

“Melalui pengelolaan ruang laut yang berkelanjutan, kami ingin Jakarta menjadi kota global yang menjaga keberlanjutan lingkungan,” katanya.

Berita terkait: Indonesia fokus pada Kaimana untuk konservasi hiu paus
Berita terkait: Tutupan terumbu karang di Nusa Penida Bali 60%: CTC